Jika ditanya tentang makanan khas Palembang, pasti jawabannya adalah pempek. Makanan khas ini terbuat dari campuran ikan dan tepung sagu yang disajikan dengan kuah cuko berwarna hitam pekat dan pedas.
Ketika berkunjung ke Palembang, jangan terkejut melihat banyak pedagang keliling yang menjual pempek dengan harga terjangkau namun tetap lezat rasanya. Hal ini berbeda dengan pempek di wilayah Jawa yang biasanya memiliki harga yang lebih tinggi.
Bicara tentang pempek, selain kelezatannya, sudahkah kamu mengetahui asal-usul makanan yang satu ini? Banyak yang mengenal bahwa pempek adalah makanan khas Cina yang kemudian dibawa ke Palembang. Namun, apakah itu benar?
Sejarah Pempek, Makanan Khas Kota Palembang
Pempek merupakan hidangan yang telah ada sejak abad ke-16 di Kesultanan Palembang pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II. Awalnya, hidangan ini dikenal dengan nama Kelesan dan merupakan bagian dari kuliner adat di Rumah Limas.
Sebutan Kelesan berasal dari kata “Keles,” yang berarti dapat bertahan dalam waktu lama ketika disimpan. Awalnya, hidangan ini diciptakan oleh penduduk asli Palembang dan digunakan sebagai makanan dalam rumah tangga, belum dijadikan sebagai komersialisasi.
Namun, mulai pada tahun 1900-an, pempek mulai dijual oleh pedagang Cina di Palembang. Inilah yang menyebabkan banyak orang mengira pempek berasal dari Cina. Meskipun penjualnya adalah orang Cina, sebenarnya pembuat pempek tersebut adalah orang asli Palembang.
Para penjual pempek biasanya berkeliling kaki ke berbagai kampung dan daerah di Palembang. Salah satu tempat yang menjadi pusat penjualan pempek adalah di sekitar Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang. Namun, bagaimana makanan khas Palembang ini akhirnya mengalami perubahan nama menjadi pempek? Inilah ceritanya.
Para penjual pempek, yang sebagian besar adalah orang Cina, sering dipanggil dengan sebutan “empeq” atau “apeq” yang artinya “paman” dalam bahasa Tionghoa. Akhirnya, sebutan tersebut menjadi terkenal sebagai panggilan bagi para penjual makanan Kelesan di Palembang.
Baca Juga: Cara Masak Capcay ala Model Chinese hingga Jawa
Seiring berjalannya waktu, nama makanan khas Palembang berubah menjadi pempek, yang lebih mudah diucapkan, dan nama tersebut telah melekat hingga saat ini. Pada abad ke-20, pempek mulai terkenal di Indonesia bahkan di luar negeri, menjadikannya sebagai salah satu makanan khas yang diakui secara internasional.
Kelezatan pempek terletak pada teksturnya yang kenyal dan disempurnakan dengan kuah cuko yang pedas, menciptakan kecanduan bagi para penikmatnya. Pempek dapat dinikmati dalam keadaan direbus atau digoreng. Ada berbagai jenis pempek yang dapat kamu coba, apa saja yang pernah kamu rasakan?
9 jenis Pempek yang sekarang banyak dibuat
Pempek tidak hanya menjadi makanan yang bisa dinikmati saat berkunjung ke Palembang saja.
Makanan yang memiliki berbagai jenis ini juga sering dijadikan oleh-oleh khas Palembang. Dengan menggunakan metode pengemasan vakum dan pembekuan, pempek dapat bertahan selama tiga hingga empat hari.
1. Pempek Kapal Selam
Pasti kamu sudah tidak asing dengan jenis makanan ini. Dikenal dengan sebutan kapal selam karena ukurannya yang besar dan tenggelam saat dimasak. Namun, begitu matang, makanan ini akan mengapung.
Pempek ini diisi dengan telur ayam yang membuatnya memiliki bentuk yang menggembung. Ada juga varian yang menggunakan telur bebek, memberikan cita rasa yang lebih gurih.
2. Pempek Adaan
Adaan memiliki bentuk bulat dan cara memasaknya berbeda, yaitu dengan langsung menggorengnya tanpa merebus. Beberapa orang di Palembang juga menyebutnya sebagai bakso goreng. Adonan yang digunakan memiliki tekstur yang lebih lembut.
Selain ikan, bumbu, dan tepung sagu, bahan yang digunakan dalam adaan adalah santan. Kehadiran santan ini memberikan cita rasa yang sangat gurih. Kelezatan rasanya membuat pempek adaan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pempek lainnya.
3. Pempek Tunu
Dikenal juga sebagai pempek panggang, jenis ini mengalami proses pemanggangan tanpa direbus. Setelah adonan dibentuk bulat, langsung diletakkan di atas panggangan hingga matang.
Pempek yang telah matang akan diiris dan diisi dengan sambal yang terbuat dari kecap manis, cabai rawit, dan ebi. Tingkat kesulitan memasaknya cukup tinggi karena adonan harus matang hanya dengan metode pemanggangan.
4. Pempek Keriting
Menyerupai bola mie, bentuk pempek keriting sangat unik, begitu juga dengan rasanya saat dikunyah. Jika pempek biasanya memiliki tekstur kenyal yang agak sulit dikunyah, pempek keriting memiliki karakteristik yang berbeda. Meskipun digoreng, teksturnya tetap lembut.
Proses pembuatannya membutuhkan tenaga ekstra karena adonan ditekan melalui saringan kecil yang terbuat dari tembaga. Dengan cara ini, bentuk keriting khas dapat terbentuk melalui lubang saringan tersebut.
5. Pempek Kulit
Kulit ikan yang menjadi bahan utama dalam pempek juga diolah menjadi pempek kulit. Prosesnya memang agak sulit karena kulit ikan memiliki tekstur yang kenyal. Harga pempek ini juga cenderung lebih mahal karena ketersediaan bahan yang terbatas.
Selain itu, pempek kulit biasanya dibentuk menjadi bulat pipih, dan saat digoreng, mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi renyah, hampir seperti kerupuk.
6. Pempek Lenggang
Bentuknya sangat khas dan berbeda dari jenis pempek lainnya karena dipanggang di dalam wadah daun pisang dan dicampur dengan telur, terutama menggunakan telur bebek yang ukurannya cukup besar.
Proses pembuatannya melibatkan pencampuran adonan pempek dasar dengan telur, kemudian adonan tersebut diletakkan di dalam daun pisang yang sudah dibentuk seperti mangkuk. Selanjutnya, pempek ini dipanggang sampai keras dan matang.
Rasanya sangat lezat dengan aroma khas daun pisang dan arang. Namun, sayangnya jenis pempek ini sering kali hanya dapat ditemukan di daerah Palembang secara langsung.
7. Pempek Lenjer
Selain dari Pempek kapal selam, pempek jenis lain yang terkenal adalah lenjer. Bentuknya berbentuk silinder dan dinamai lenjer karena menyerupai lenjeran dalam bahasa Palembang. Pempek ini tidak memiliki isian dan menggunakan adonan dasar yang sama dengan pembuatan kapal selam.
Pempek lenjer biasanya memiliki panjang sekitar 15 cm dengan diameter 4 cm. Jenis pempek ini sering dimodifikasi untuk membuat variasi seperti pempek lenggang goreng atau pempek laksan.
8. Pempek Pristel
Sesuai dengan namanya, pempek ini memiliki bentuk yang mirip dengan pastel. Namun, isinya berbeda, yaitu pepaya muda yang telah ditumis dan dicampur dengan ebi, kemudian dimasak dengan santan.
Jenis pempek ini umumnya tidak begitu banyak disukai karena isian yang unik. Namun, jika Anda ingin mencobanya, tidak masalah. Bumbu yang digunakan pada jenis ini masih sederhana, seperti bawang putih, bawang merah, merica, dan garam.
9. Pempek Tahu
Dan yang terakhir, adalah Pempek Tahu, Salah satu varian pempek yang menggunakan adonan dasar yang kemudian dimasukkan ke dalam tahu. Setelah adonan diisi ke dalam tahu, pempek tersebut kemudian digoreng dan siap disantap.
Penutup
Setelah kamu membaca artikel diatas, kita sekarang jadi tahu kalau makanan pempek ini bukan berasal dari China yang orang-orang katakan, melainkan Pempek adalah Makanan Khas dari Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Juga kamu sekrang jadi tahu ada banyak macam varian dari makanan pempek itu sendiri, terimakasih semoga bermanfaat.